BPBD Kabupaten Serang melakukan pelatihan Mitigasi bencana alam serta kebakaran kepada masyarakat. Salah satunya kepada masyarakat berkebutuhan khusus.

Pelatihan itu berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Serang dan Yayasan Visi Maha Karya kepada 50 penyandang disabilitas di Kantor Dinsos Kabupaten Serang, Selasa 29 Juli 2025.

Sekretaris BPBD Kabupaten Serang, Ivan Munasyah mengatakan, dam kolaborasi tersebut, pihaknya memberikan pelatihan mitigasi bencana kepada 50 orang penyandang disabilitas yang terdiri dari berbagai kategori.

“Kita berikan edukasi bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Serang mengenai penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran. Jadi yang diundang berbagai kebutuhan khusus,” katanya.

Ia mengatakan, seluruh peserta yang diundang berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Serang. Ia menilai pelaksanaan kegiatan pelatihan mitigasi bencana tersebut sangat penting diberikan agar nantinya penyandang disabilitas bisa melakukan tindangan yang tepat saat bencana alam dan kebakaran datang.

“Jadi kita melayani masyarakat itu dari yang masyarakat umum termasuk masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus juga. Kita perlakukan sesuai dengan kebutuhannya, kita berikan edukasi. Jadi kita yang pertama adalah pembentukan mental, mindset, cara berpikir. Supaya kita tanggap bencana,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, dalam upaya mitigasi bencana di Kabupaten Serang dibutuhkan keterlibatan dari seluruh pihak sehingga masyarakat dapat mengantisipasi saat terjadi bencana alam. “Karena filosofinya bencana adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

Selain itu, Ivan mengaku dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menyampaikan terkait faktor penyebab terjadinya bencana alam maupun kebakaran. Sehingga, nantinya masyarakat bisa lebih waspada ketika menghadaoi kondisi tersebut.

Pasalnya, lanjut Ivan, selain karena faktor alam, bencana juga biasanya dipicu oleh aktivitas manusia atau human eror. Seperti halnya karena membakar sampah yang akhirnya membesar dan melanda ladang kering.

“Belum lagi nanti terkait dengan instalasi listrik yang sudah lapuk, yang sudah tidak layak ya, karena memang pengawasan baik dari pihak PLN-nya maupun dari pihak lainnya juga kurang pengawasannya sehingga banyak penyebab kebakaran itu dari cosleting listrik,” ujarnya.

Selain kebakaran, bencana banjir juga bisa disebabkan olrh faktor ketidak pedulian manusia terhadap lungkungan sekitar. Apalagi soal pengelolaan sampah sehingga mereka membuang sampah nya ke sungai dan mengakibatkan banjir.

“Giliran ada aliran sungai debit air tinggi dari sungai besar, masuk ke sungai-sungai kecil sehingga meluap, karena sungai yang tersumbat, dan akhirnya meluap ke pemukiman, jadilah banjir,” ujarnya. (ADV)